Sabtu, 18 Mei 2019

Materi Bahasa Indonesia K13 Revisi Terbaru Kelas X Lengkap



MATERI BAHASA INDONESIA  K13 KELAS X

I.                Tujuan Pembelajaran
1.     Siswa mampu memahami struktur, menganalisis isi, menyunting, memproduksi, mengabstraksi, serta mengonversi teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan.
2.     Siswa mampu memahami struktur, menganalisis isi, menyunting, memproduksi, mengabstraksi, serta mengonversi teks eksposisi baik  secara lisan maupun tulisan.
3.     Siswa mampu memahami struktur, menganalisis isi, menyunting, memproduksi, mengabstraksi, serta mengonversi teks prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan.
4.     Siswa mampu menganalisis majas yang terdapat dalam suatu kalimat.
5.     Siswa mampu menganalisis peribahasa dalam kalimat, maupun paragraf.
6.     Siswa mampu menganalisis makna idiom yang terdapat dalam suatu kalimat.

 


II.          
3
 
Materi



TEKS ANEKDOT


Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting.
Selain itu, teks anekdot  juga  dapat  berisi  peristiwa-peristiwa  yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang  mengalaminya.  Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas   dan frustrasi, serta tercapai dan gagal.

Struktur Teks Anekdot







·        Abstraksi adalah bagian awal paragraph yang berfungsi memberi  gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
·        Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
·        Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada sipenulis atau orang yang diceritakan.
·        Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah timbul di bagian krisis tadi.
·        Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang  yang ditulis.


    KaidahTeksAnekdot


a.   Berupa lelucon atau cerita menggelitik,
b.   Terkandung kebenaran yang bias menjadi pembelajaran. Contoh Teks





Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.

Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng- gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang- pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

Struktur teks “KUHP DALAM ANEKDOT”

Abstraksi
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang
memberikan kuliah hukum pidana.
Orientasi
Suasana kelas biasa-biasa saja.
Krisis
Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen.  Dengan  tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak
…!”
Reaksi
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen


hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman  adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Koda
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.


Identifikasilah struktrur teks anekdot di bawah ini!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR

Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi 6egener yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan!

TEKS EKSPOSISI




Teks eksposisi adalah suatu teks di mana menuangkan atau mengusulkan satu pendapat pribadi tentang suatu hal yang di dalamnya ada alasan- argumen untuk menguatkan suatu pendapat itu.
Teks eksposisi berbentuk pendapat/thesis yang dikuatkan dengan alasan- argumen yang logis serta kenyataan untuk menguatkan suatu pendapat.
  Struktur           teks           eksposisi         : pernyataan pendapat (tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat.





Contoh teks

EKONOMI INDONESIA AKAN MELAMPAUI JERMAN DAN INGGRIS


Indonesia menjadi buah bibir pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan International Monetery Fund (IMF)/World Bank (WB) 2012 Tokyo, 9—14 Oktober 2012 lalu. Newsletter resmi yang dibagikan IMF kepada seluruh peserta sidang mengangkat satu topik khusus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset dari McKinsey dan Standard Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030.
Keyakinan itu tentu beralasan. Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok consuming class. Angka ini adalah angka terbesar di dunia setelah Cina dan India. Dengan kekuatan itu pula, pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia dengan nilai pendapatan nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sector pertanian, konsumsi, dan energi.
Indonesia saat ini sedang berada pada laju transformasi yang pesat menuju ke arah tersebut. Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada posisi 16 dunia dengan pendapatan domestik nasional sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angka itu akan terus tumbuh hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada tahun 2030 hanya Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Brasil, dan Rusia, yang berada di atas ekonomi Indonesia.
Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak hanya berupa ekspor yang didukung oleh kekuatan tenaga kerja dan komoditas, tetapi juga kekuatan konsumsi domestik dan jasa-jasa, yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Melihat potensi yang sedemikian besar, dalam beberapa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan

Akademik 83 side meeting sidang IMF yang sempat saya ikuti, para investor asing mengharapkan makin banyak pilihan investasi di Indonesia.
Harapan para investor tersebut tentu merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia. Upaya melakukan pendalaman pasar keuangan (financial deepening) menjadi penting dalam memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Di sisi lain, pembenahan di sektor riil dan infrastruktur perlu terus dilakukan secara serius guna mendukung arah untuk menjadikan ekonomi Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran5 persen hingga 6 persen, apabila dapat terus dipertahankan, akan menambah jumlah masyarakat kelas menengah hingga 90 juta orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.600 dolar AS. Apabila kita mampu mendorong pertumbuhan hingga 7 persen, jumlah itu bertambah lagi dengan masyarakat menengah mencapai 170 juta orang.
Berbagai perkembangan dari sidang akbar IMF di Tokyo pekan lalu kembali mengingatkan kita tentang besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tentunya pilihan ada di tangan kita semua saat ini.
(Diadaptasi  dari   Junanto  Herdiawan,  “Ekonomi  Indonesia   Lampaui  Jerman”. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/10/15/ekonomi-indonesia-lampaui- jerman-501268.html)

Contoh identifikasi struktur teks eksposisi



Latihan Soal


1.     Setujukah kalian dengan pendapat penulis teks bahwa pada masa  yang  akan 13egene ekonomi Indonesia lebih bagus daripada  ekonomi  Jerman dan Inggris? Berikan alasannya!
2.     Dengan membandingkan pernyataan dan penegasan ulang pendapat, betulkah keduanya mengandung makna yang sama? Jelaskan lebih lanjut!

3.     Berapakah jumlah argumentasi yang disampaikan oleh penulis teks?
4.     Pendapat penulis teks itu dinyatakan sebagai berikut  Media  itu mengangkat hasil riset dari McKinsey dan Standard Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030. Tulislah kembali pendapat itu dengan kalimat kalian sendiri!
5.     Pernyataan ulang pendapat penulis dinyatakan secara tidak langsung sebagai berikut: … besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tulislah kembali pernyataan itu dengan kalimat kalian sendiri!
6.     Apakah argumentasi yang diajukan oleh penulis teks disusun menurut urutan pentingnya? Jika tidak, urutkanlah dengan menggunakan penanda argumentasi: Yang terpenting adalah … …; Yang berikutnya adalah … …; Selanjutnya, … …; dan sejenisnya.
7.     Mengapa ekonomi Indonesia harus dibandingkan dengan ekonomi 14egene-negara lain? Apakah hal itu digunakan untuk membangun argumentasi?
8.     Apa risikonya apabila perkiraan penulis teks bahwa ekonomi  Indonesia  akan lebih baik daripada ekonomi 14egene-negara maju tidak terbukti?
***

Identifikasilah struktur teks eksposisi di bawah ini!

MANFAAT JAMU TRADISIONAL

Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang paling mencolok adalah kemajuan teknologi yang makin canggih dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan.
Walaupun demikian, obat tradisional atau yang sering disebut jamu  masih mendapat tempat di hati masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang banyak beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai dengan kebanyakan penyakit modern, seperti diabetes.
Berikut adalah kelebihan-kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro Tawangmangu, dan S. Pramono, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Tribun Yogya edisi 16 Oktober 2011).
(1)     Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih kecil apabila digunakan secara tepat, baik waktu penggunaan, takaran, cara pemakaian, pemilihan bahan maupun penyesuaian dengan indikasi tertentu.
(2)     Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional (komponen bioaktif tanaman obat).

(3)     Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak manfaat farmakologi.
(4)     Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit 16egenerat, seperti diabetes, kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis (16egenerat) dan penyakit 16egenerative, seperti rematik, asma, tukak lambung, ambeien, dan pikun.
Empat keunggulan obat tradisional jika dibandingkan dengan obat modern lebih aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan terusmenerus, obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat memicu                  penyakit                   baru.                        (Diadaptasi                      dari http://4loveandlife.blogspot.com/2012/06/manfaat-jamu-tradisional.html)

TEKS PROSEDUR KOMPLEKS




Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi langkah-langkah atau cara-cara dalam melakukan sesuatu. Teks prosedur kompleks ditata dengan struktur teks tujuan^langkah-langkah. Yang dimaksud tujuan di sini adalah  hasil akhir yang akan dicapai. Adapun langkah-langkah adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan itu tercapai.



Pada teks prosedur, langkah-langkah itu merupakan urutan  yang biasanya tidak dapat diubah urutannya (kompleks). Langkah awal menjadi penentu langkah-langkah berikutnya.

Contoh teks prosedur kompleks


APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN JIKA TERKENA TILANG?

Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas. Dengan memperhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda tidak akan dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan.

Pertama, kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan

tanda pengenal. Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur. Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas (polantas)!

Kedua, pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, polisi harus menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda juga harus berdasarkan hukum yang berlaku.
Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri, Anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada.
Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK (surat tanda nomor kendaraan) begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat yang ditahan oleh polantas!
Kelima, terima atau tolak tuduhan. Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut. Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank. Anda akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda tanganilah surat bukti pelanggaran berlalu lintas itu. Di baliknya terdapat bukti

penyerahan surat atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil jika Anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda. Jika menolak tuduhan, katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti sidang. Penentuan hari sidang memerlukan waktu 5—12 hari. Barang sitaan baru dapat dikembalikan kepada pelanggar setelah ada keputusan hakim.

(Diadaptasi dari sumber samsat dan kepolisian)

***

Dalam teks prosedur banyak mengandung perintah. Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif.
Kalimat imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat imperatif yang diambil dari teks prosedur di atas.
(a)   Kenali si petugas.

(b)   Pahami kesalahan Anda.

(c)   Pastikan tuduhan pelanggaran.

(d)   Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.

(e)   Terima atau tolak tuduhan.

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat  seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu. Apabila contoh-contoh kalimat imperatif di atas diubah menjadi kalimat deklaratif, kalimat-kalimat itu dapat disajikan sebagai berikut.
(a)   Pengendara yang terkena tilang mengenali petugas yang memberikan tilang.
(b)   Pengendara memahami kesalahannya.
(c)   Pengendara memastikan tuduhan pelanggaran.
(d)     Pengendara tidak menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas.
(e)   Pengendara menerima atau menolak tuduhan.


Adapun kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat interogatif berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu. Contoh-contoh kalimat interogatif berikut ini diubah dari kalimat-kalimat sebelumnya. Kalimat interogatif dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak dan kalimat interogatif yang menuntut jawaban yang berupa informasi. Kalimat (a), (b), dan (c) merupakan contoh kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak.
(a)   Apakah Anda mengenali petugas?
(b)   Apakah Anda memahami kesalahan Anda?
(c)   Dapatkah Anda memastikan tuduhan pelanggaran?

(d)      Mengapa Anda menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas?
(e)   Siapakah yang menerima atau menolak tuduhan?



Dalam teks prosedur kompleks, juga terdapat ciri kebahasaan yang mendukung. Ciri-ciri yang paling menonjol adalah penggunaan (a) partisipan manusia secara umum; (b) verba material dan verba tingkah laku; dan (c) konjungsi temporal.
Contoh berikut diambil dari teks prosedur tersebut. Kalian diminta untuk menambahkan yang lain.
(a)            Partisipan manusia secara umum, seperti pengendara dan Anda pada kalimat Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan dan Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika ditilang.
(b)            Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, seperti melakukan dan menilang pada kalimat Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.
(c)             Verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tidak tampak), seperti menerima dan menolak pada kalimat Setiap pengemudi mempunyai dua alternative terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut.

Latihan



1.        Tuliskan kalimat imperative, deklaratif, serta kalimat interogratif dalam contoh teks yang telah di atas!
2.        Tuliskan partisipan yang ada, verba material, serta verba tingkah laku dalam contoh teks di atas!

MAJAS DAN GAYA BAHASA


Majas??

 Penggunaan kata - kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan ataupun mempengaruhi para penyimak dan pembaca.

Gaya Bahasa??

 Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis(pemakai  bahasa).

Macam-macam majas:

    Perbandingan Pertentangan Pertautan
    Pengulangan


A.         MAJAS PERBANDINGAN

v         Perumpamaan/Simile
 Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama.secara eksplisit dijelaskan oleh kata: seperti,ibarat, bak, sebagai, umpama,laksana,penaka, dan serupa.
 Bibirnya seperti delima merekah, Bagai air di atas daun talas.

v         Metafora


 Metafora adalah perbandingan langsung yang tidak  mempergunakan  kata: seperti, ibarat, bak,sebagai, umpama,  laksana,penaka,  serupa seperti pada perumpamaan sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua.
 Mereka ditimpa celaka.

v         Personifikasi

 Penginsanan atau personifikasi, ialah jenis majas yang melekatkan sifat – sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
 Angin yang meraung, tugas menantikan kita.

v         Depersonifikasi

 Depersonifikasi justru membendakan manusia atau insan. Biasanya gaya bahasa depersonifikasi ini dijelaskan oleh kata : kalau,jika, jikalau, bila(mana), sekiranya,misalkan, umpama, andai (kata) seandainya, andaikan.
 Kalau dikau menjadi samodra, maka daku menjadi bahtera.

v         Antitesis

 Antitetis adalah sejenis gaya bahasa yang mengadakan komparasi antara dua antonim (yaitu kata-kata yang mengandung ciri-ciri semantik yang bertentangan). (Ducrot dan todorov,1979:277).
 Gadis yang secantik si Ida diperistri oleh si Dedi yang jelek itu.

v   Pleonasme

 Pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir(berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu (seperti menurut sepanjang adat; saling tolong menolong) (Poerwadarminta,1976:761).

 Saya telah mencatat kejadian itu dengan tangan saya sendiri.

v         Tautologi

 Tautologi adalah kata yang berlebihan itu pada dasarnya mengandung perulangan dari (sebuah) kata yang lain.
 Anak – anak asyik menyepak bola yang bundar bentuknya itu.

v         Parifrasis

 Perifrasis adalah sejenis gaya bahasa yang agak  mirip  dengan  pleonasme. Kedua – duanya mempergunakan kata – kata lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Pada gaya bahasa perifrasis, kata – kata yang berlebihan itu pada perinsipnya dapat diganti dengan sebuat kata saja.  (cf. Keraf, 1975:134).
 Ayahanda telah tertidur dengan tenang dan beristirahat dengan damai  buat selama – lamanya (= meninggal atau berpulang).

v         Antisipasi/Prolepsis

 Kata antisipasi berasal dari bahasa latin anticipatio yang berarti ‘mendahului’ atau ‘penetapan yang mendahului tentang sesuatu yang masih akan dikerjakan atau akan terjadi
 Kami sangat gembira, minggu depan kami memperoleh hadiah dari  Bapak Bupati.

v         Koreksi/Epanortosis

 Koreksio atau epanortosis adalah bahasa yang berwujud mula – mula ingin menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memeriksa dan memperbaki mana – mana yang salah.

 Dia benar – benar mencintai Neng Tetty, eh bukan, Neng Terry.



B.   MAJAS PERTAUTAN

v         Metonimia
 Metonimia ialah gaya bahasa yang memakai nama ciri atau nama hal  yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya ataupun kita menyebut bahannya jika yang kita maksudkan barangnya (Moeliono, 1984:3).
 Para siswa di kelas kami senang sekali membaca S.T. Alisasyahbana

v         Sinekdoke

 Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya (Moeliono,1984:3).
Sinekdoke pars pro toto (sebagian untuk seluruh) => Setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)
Sinekdoke totem pro parte (seluruh untuk sebagian) => Indonesia  kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim Bulutangkis)

v         Alusi

 Alusi atau kilatan adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan peranggapan adanya pengetahuan bersama yang dimiliki oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan para pembaca untuk menangkap pengacuan itu.
 Tugu ini mengenangkan kita kembali ke peristiwa Bandung Selatan.

v         Eufemisme

 Eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar yang dianggap merugikan, atau yang tidak menyenangkan. (Moeliono, 1984 : 3-4).
 Ayahnya sudah tak ada di tengah – tengah mereka (= mati), Pikiran sehatnya semakin merosot saja akhir – akhir ini (= gila).

v   Eponim

 Eponim adalah semacam gaya bahasa yang mengandung nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
 Dengan latihan dan makan yang teratur kami berharap agar  Anda  menjadi Hercules dalam pertandingan nanti. (Hercules = kekuatan)
 Memang semua orang mengatakan bahwa pacarnya itu benar – benat merupakan Hellen dari Troya. (Hellen dari Troya = kecantikan)

v   Antonomasia

 Antonomasia adalah gaya bahasa yang merupakan penggunaan gelar resmi atau jabatan sebagai nama diri.
 Gubernur Sumatera Utara akan meresmikan pembukaan Seminar Adat Karo di Kabanjahe bulan depan.

v   Elipsis

 Elipsis adalah penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dalam konstruksi sintaksis yang lengkap (Ducrot and Todorov, 1981:277; Tarigan, 1985:195).

Mereka    ke   Jakarta   minggu   lalu.   (penghilangan   predikat   :   pergi, berangkat)

v   Asindenton

  Asindeton adalah semacam gaya bahasa yang berupa acuan padat di mana beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung. Bentuk – bentuk tersebut biasanya dipisahkan  saja oleh tanda koma.
 Hasil utama Tanah Karo adalah jeruk, nanas, kentang, kol,  tomat, bawang, sayur putih, jagung, padi.

v         Polisidenton

 Polisindeton adalah suatu gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari asindeton. Dalam polisindeton beberapa kata, frase, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata sambung.
 Istri saya menanam nangka dan jambu dan cengkeh dan pepaya di pekarangan rumah kami.


C.         MAJAS PERTENTANGAN

v         Hiperbola
Gaya    bahasa   yang   menggunakan   pernyataan   berlebihan   sehingga terkesan tidak masuk akal.
 Air matanya mengalir menganak sungai.

v         Litotes


 Litotes adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan.
 Silakan mampir ke gubug saya.

v         Ironi

Sindiran    dengan   menyembunyikan   fakta   yang   sebenarnya   dengan mengatakan kebalikan fakta.
 Selamat pagi, sudah bangun ya, padahal baru pukul 11.00

v         Paranomasia

 Gaya bahasa yang menggunakan kemiripan bunyi. Ini merupakan permainan kata yang didasarkan pada kemiripan bunyi, tetapi terdapat perbedaan besar dalam makna.
 Tanggal dua gigi saya tanggal dua.

v         Satire

 Gaya bahasa ini menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
 Jemu aku dengan bicaramu Kemakmuran, keadilan dan kebahagiaan Sudah sepuluh tahun engkau bicara
Aku masih tak punya celana Budak kurus pengangkut sampah.

v         Inuendo

 Semacam sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Inuendo menyatakan kritik dengan sugesti tidak langsung, dan sering tampaknya tidak menyakitkan hati kalau dilihat sambil lalu.

 Ia menjadi kaya karena sedikit mengadakan komersialisasi jabatannya.

v         Antifrasis

 Semacam ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya, yang bisa saja dianggap ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menjatuhkan mental objek pembicaraan.
 Ia menerima pujian dari orang-orang di sekitarnya (maksudnya cibiran, olok-olokan).

v         Paradoks

 Semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata  dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks juga berarti semua hal yang menarik karena kebenarannya.
 Aku merasa kesepian di tengah keramaian.


v         Klimaks

 Semacam gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan sebelumnya.
 Setiap guru yang berdiri di muka kelas haruslah mengetahui, memahami, serta menguasai bahan yang diajarkannya.

v         Antiklimaks

 Semacam gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin menurun kepentingannya dari gagasan-gagasan sebelumnya.
 Ketua pengadilan agama itu adalah orang kaya, pendiam, dan kurang terkenal.

v         Sinisme

 Gaya bahasa yang berupa sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Bersifat  lebih kasar dari ironi.
 Memang Anda seorang gadis yang tercantik seantero jagad ini yang mampu menghancurkan seluruh isi jagad ini.

v         Sarkasme

 Gaya bahasa yang mengandung olok-olok atau sindiran pedas yang menyakitkan hati.
 Tingkah lakumu membuat kami malu.

D.         MAJAS PENGULANGAN

v         Antanaklasis
 Gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
 Dia selalu membawa buah tangan untuk buah hatinya setiap ia pulang  dari luar kota.

v         Repetisi

 Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam satu kalimat.
 Rajinlah belajar demi masa depan, rajinlah belajar mencapai cita-cita, rajinlah belajar untuk mengangkat derajat keluarga.

v         Tautotes

 Gaya bahasa perulangan atau repitisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
 Kau adalah aku, aku adalah kau, kau dan aku adalah satu.

***

Tentukan MAJAS yang terkandung dalam kalimat di bawah ini!

1.   Roro Mendut terlihat sedang menjual cerutunya di sebuah mall.


…………………………………………………………………………………………
2.   Aku sudah tidak punya uang sepeser pun, hanya tersisa dua lembar uang ribuan.


…………………………………………………………………………………………
3.   Di balik kesulitan pasti akan ada kemudahan.


…………………………………………………………………………………………
4.   Tak ada yang menyukainya, hanya Ibu satu-satunya orang yang masih mau menaruh belas kasih pada laki-laki yang menyebut dirinya sebagai ayah.

…………………………………………………………………………………………
5.   Setelah sekian lama berpacaran, akhirnya si tampan itu menikah juga dengan kekasihnya.

…………………………………………………………………………………………
6.   Wanita itu mulai terganggu pikirannya sejak kecelakaan yang menewaskan kedua orangtuanya.

…………………………………………………………………………………………
7.   Aku mengetahui kenyataan menyedihkan ini dari mulut gadis itu.

…………………………………………………………………………………………
8.   Sikapmu sungguh keterlaluan, selalu menyakiti perasaan gadis-gadis yang mencintaimu.

…………………………………………………………………………………………
9.   Lama-lama aku muak melihat sikapmu yang selalu menyakiti perasaan gadis-gadis yang mencintaimu.

…………………………………………………………………………………………
10.   Semua mata di ruangan ini menyaksikan detik-detik saat ia harus meregang nyawa.


…………………………………………………………………………………………
11.   Sudah sejak lama aku ingin mengungkapkan perasaanku tetapi aku tidak memiliki nyali untuk mengatakannya kepadamu.

…………………………………………………………………………………………
12.   Hatinya berbunga-bunga ketika menerima bunga dari pujaan hatinya.


…………………………………………………………………………………………
13.   Maaf, jika perkataanku ini telah menghacurkan perasaanmu.


…………………………………………………………………………………………
14.   Aku baru menyadari ternyata wajahmu seindah kupu-kupu yang sedang terbang di malam hari.

…………………………………………………………………………………………

15.   Sejak remaja gadis cantik itu sudah bekerja sebagai kupu-kupu malam di Kota Bandung.

…………………………………………………………………………………………

16.    Wajahmu sungguh cantik laksana sayap kupu-kupu yang berwarna-warni.
…………………………………………………………………………………………
17.   Sudah sejak kemarin, dia tenggelam dengan pekerjaannya sebagai pembuat aksesoris berbahan dasar kupu-kupu.

………………………………………………………………………………………
18.   Gadis itu harus memeras otak untuk mememukan ide-ide kreatif dalam membuat aksesoris dari kupu-kupu.

…………………………………………………………………………………………
19.   Pikirannya terbang entah ke mana, semua pekerjaan yang dilakukannya tak ada yang memuaskan.

…………………………………………………………………………………………
20.   Tak ada seorang teman pun yang mengetahui keberadaan Rani hanya Rika satu- satunya teman yang berbaik hati menampung Rani di rumahnya hingga saat ini.

…………………………………………………………………………………………
21.   Aku merasa kesepian tinggal di tengah keramaian ibu kota yang padat penduduk.


…………………………………………………………………………………………

22.   Sejak zaman prasejarah, manusia sudah terlatih berhitung dengan menggunakan kalkulator.

…………………………………………………………………………………………
23.   Gadis itu begitu ramah terhadap orang lain tetapi begitu bengis kepada keluarganya.

…………………………………………………………………………………………
24.   Dalam keadaan senang maupun susah, kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan.


…………………………………………………………………………………………
25.   Seluruh siswa maju ke depan papan pengumuman untuk melihat hasil UTS yang dilaksanakan satu minggu yang lalu.

…………………………………………………………………………………………
26.   Seorang ibu pasti merasa khawatir dan cemas ketika mengetahui pekerjaan anaknya yang berbahaya.

…………………………………………………………………………………………
27.   Ayah duduk di kursi termenung memikirkan kursinya sebagai anggota DPR.


…………………………………………………………………………………………
28.   Gadis itu terus menangis hingga air matanya mampu membanjiri nisan kedua orang tuanya yang meninggal secara mendadak semalam.

…………………………………………………………………………………………

29.   Hari ini cuaca begitu cerah bahkan matahari pun tak ragu untuk menampilkan senyum terbaiknya.

…………………………………………………………………………………………
30.   Dewi malam masih bersinar terang meski langit tertutup mendung.


…………………………………………………………………………………………

PERIBAHASA



Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang mengandung kiasan (makna tidak sebenarnya).
Tentukan peribahasa di bawah ini!

No
Makna
Peribahasa
1
Orang     yang     tidak    mau
berusaha tidak akan sukses.

2
Orang         yang         sedang
kesusahan        mendapatkan pertolongan.

3
Harus selalu waspada
(jangan teledor/ceroboh).

4
Sejauh-jauhnya orang pergi merantau,    akhir    pula    ke
kampung halaman juga.

5
Sekeras-kerasnya hati orang
dapat diluluhkan juga.

6
Harus      bisa      beradaptasi
dengan lingkungan baru.

7
Beda    daerah,    pasti    beda
adat/tradisinya.

8
Orang yang tenang, diam-



diam         menyembunyikan
kepandaian.

9
Orang yang selalu gelisah
atau khawatir.

10
Kejahatan       yang       tidak
terlihat.

11
Dalam          kondisi/keadaan
yang mengkhawatirkan.

12
Musuh   yang   berpura-pura
sebagai sahabat.

13
Sepandai-pandainya menyembunyikan aib pada
akhirnya akan terbongkar.

14
Ada     akibat,     pasti     ada
sebabnya.

15
Kesalahan       kecil       dapat
merusak segalanya.

16
Orang yang lupa akan asal usulnya.
(tidak tahu diri)

17
Orang    yang    tidak    tetap
pendiriannya.

18
Terus menerus mendapatkan
penderitaan.


19
Jika memiliki masalah harus
segera diselesikan.

20
Sikap/Sifat anak tidak akan jauh        berbeda        dengan
orangtuanya.

21
Melakukan perbuatan yang
sia-sia.

22
Menginginkan sesuatu yang
mustahil untuk didapatkan.

23
Mendapat rejeki yang tidak
terduga.

24
Kebaikan      yang      dibalas
dengan kejahatan.

25
Orang yang tenang, diam- diam         menyembunyikan
kepandaian.



Jelaskan makna peribahasa di bawah ini!


1.     Kalah jadi abu, menang jadi arang

……………………………………………………………………………………
2.   Adat gunung tempatan kabut

……………………………………………………………………………………
3.   Air besar batu bersibak


……………………………………………………………………………………
4.   Menepuk air di sulang, mata juga kena pacaknya


……………………………………………………………………………………
5.   Menerka ayam di dalam telur


……………………………………………………………………………………
6.   Lubuk akal tepian ilmu


……………………………………………………………………………………
7.   Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusukan.

……………………………………………………………………………………
8.   Bagai anjing menyalak di ekor gajah.


……………………………………………………………………………………
9.   Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam.


……………………………………………………………………………………
10.   Angus tiada berapi, karam tiada berair.


……………………………………………………………………………………

11.   Bagai api dengan asap.


……………………………………………………………………………………
12.   Arang itu jika dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih.


……………………………………………………………………………………
13.   Asam di darat, ikan di laut, bertemu dalam belanga.


……………………………………………………………………………………
14.   Bagai aur dengan tebing.


……………………………………………………………………………………
15.   Badan boleh dimiliki, hati tiada boleh dimiliki.


……………………………………………………………………………………
16.   jangan mengukur baju dengan badan sendiri.

……………………………………………………………………………………
17.   Seperti pohon bambu ditiup angin .


……………………………………………………………………………………
18.   Setinggi-tinggi bangau terbang, hinggap surutnya ke  kubangan juga.


……………………………………………………………………………………
19.   Bagai terpijak bara hangat.

……………………………………………………………………………………
20.   Ada batang, cendawan tumbuh.


……………………………………………………………………………………
21.   Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau.


……………………………………………………………………………………
22.   Bau busuk tiada berbangkai.


……………………………………………………………………………………
23.   Ibarat beban lepas dari bahu .


……………………………………………………………………………………
24.   Seperti belut pulang ke lumpur.


……………………………………………………………………………………
25.   Menegakkan benang basah.


……………………………………………………………………………………
26.   Melepas anjing terjepit, setelah lepas ia menggigit.


……………………………………………………………………………………
27.   Sudah teranduk, baru menengadah.

……………………………………………………………………………………
28.   Buah yang manis sering berulat.


……………………………………………………………………………………
29.   Harapkan guntur di langit, air di tempayan dicurahkan.


……………………………………………………………………………………
30.   Seperti kambing dihalau ke air.


……………………………………………………………………………………
31.   Belum berkuku sudah hendak menggaruk, belum bergigi sudah hendak menggigit.

……………………………………………………………………………………
32.   Laut mana tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan.


……………………………………………………………………………………
33.   Membasuh muka dengan air liur.


……………………………………………………………………………………
34.   Murah di mulut, mahal di timbangan.


……………………………………………………………………………………

35.   Jika benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau .


………………………………………………………………………………………………………………………

IDIOM



Idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya (kata ungkapan).
Tentukan makna idiom di bawah ini!


No
Idiom
Makna
1
Berat bibir

2
Tipis bibir

3
Menghapus bibir

4
Bertukar bulu

5
Pandang bulu

6
Memperlihatkan bulu

7
Darah daging

8
Mendarah daging

9
Darah panas

10
Hati kecil

11
Kecil hati

12
Besar hati

13
Kaki lima

14
Kaki seribu

15
Kaki telanjang

16
Kepala angina


17
Kepala batu

18
Berat kepala

19
Lidah api

20
Keras lidah

21
Lidah bercabang

22
Dengan mata kepala

23
Memasang mata

24
Membuang mata

25
Buang muka

26
Muka masam

27
Tebal muka

28
Mulut manis

29
Berat mulut

30
Besar mulut

31
Alas perut

32
Duduk perut

33
Membawa perut

34
Tangan besi

35
Tangan kanan

36
Tangan dingin

37
Tebal telinga

38
Tipis telinga

39
Memberi telinga


40
Terangin-angin telinga



Jodohkanlah idiom di bawah ini dengan makna idiom yang tepat di kolom sebelah kanan!

No
Idiom
Makna
1
Dingin hati
[….]
Uang   pinjaman   dengan   bunga
yang banyak, uang tidak halal
2
Perang dingin
[….]
Keburukan dan kebaikan dalam
hidup
3
Tak lekang oleh panas
[….]
Tempat kelahiran
4
Uang panas
[….]
Orang yang disalahkan
5
Lampu hijau
[….]
Asal mula
6
Hitam di atas putih
[….]
Hidup seorang diri
7
Hitam putih hidup
[….]
Tingkatan yang paling murah
8
Hitam putih keputusan
[….]
Seiya sekata
9
Kartu kuning
[….]
Bersatu benar-benar
10
Merah muka
[….]
Tidak gembira ; tidak semangat
11
Merah telinga
[….]
Tanda            sesuatu            yang
membahayakan       atau       tidak disetujui
12
Lampu merah
[….]
Orang   yang   selalu   diharapkan
pertolongannya
13
Jadi bumi langit
[….]
Perang    tanpa    senjata,    hanya
saling menggertak

14
Dibumihanguskan
[….]
Suatu         peringatan         dalam
permainan bola
15
Tanah tumpah darah
[….]
Marah
16
Kambing hitam
[….]
Dengan tertulis atau tidak secara
lisan
17
Kelas kambing
[….]
Tidak berubah sedikitpun
18
Kuda hitam
[….]
Malu-malu
19
Pohon kejahatan
[….]
Pertemuan hanya dua orang
20
Batang air
[….]
Tidah hanya satu yang disukai
21
Sebatang kara
[….]
Sesuatu yang akan membuat menjadi lancer atau lebih baik karena sudah diizinkan atau
disetujui
22
Bercabang hatinya
[….]
Dimusnahkan
23
Bersatu padu
[….]
Sungai
24
Bersatu hati
[….]
Pemenang yang tidak terduga-
duga
25
Empat mata
[….]
Belum    tentu    ketentuan    atau
kebenarannya.

III.           Glosarium
Anekdot                         : Cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Eksposisi                       : Suatu teks di mana menuangkan atau  mengusulkan satu pendapat pribadi tentang suatu hal yang  di dalamnya ada alasan-argumen untuk menguatkan suatu pendapat itu.
Lap. Hasil Observasi : Teks yang berisi langkah-langkah untuk melakukan sesuatu.
Majas                            : Penggunaan kata - kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan ataupun mempengaruhi para penyimak dan pembaca.
Gaya Bahasa                 : Cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis(pemakai bahasa).
Peribahasa                     : Kelompok kata atau kalimat yang mengandung kiasan (makna tidak sebenarnya).
Idiom                             : Konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya (kata ungkapan).

IV.          Daftar Pustaka


Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik kelas X.
Jakarta: Kemendikbud.
Djajasudarma,      Fatimah.     1993.      Semantik      2      Pemahamaman      Ilmu Makna. Bandung : PT ERESCO.
Keraf, Gory. 1987. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta : PT Gramedia.
Notosudirjo, Suwardi. 1981. Pengetahuan Bahasa Indonesia (baru). Jakarta : Mutiara.
Tarigan, Henry Guntur . 1990. Pengajaran Semantik. Bandung : ANGKASA. Tarigan,    Henry    Guntur.    1985.    Pengajaran    Gaya    Bahasa.    Bandung:
ANGKASA.
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia : Panduan Tata Bahasa Indonesia Terlengkap. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
KBBI Offline

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar dan Beramal

Tugas 3 Go Book Jatim

GAME MENYUSUN KATA Soal 1 Kenal Maka Tak Sayang Tak Jawaban Tak Kenal Ma...